Sunday 11 November 2007

D'lloyd Pop Melayu Vol 1


Pada era 1970-an, sejumlah grup musik pop Indonesia menerbitkan album pop melayu. Grup -grup seperti Koes Plus, Bimbo, Mercy's, D'lloyd, dan Favourite's adalah kelompok band yang sudah eksis di jalur musik pop, namun toh mereka berkarya juga di jalur non pop. Ini ciri yang unik dari grup band pada era itu, kecenderungan yang tak dilakukan oleh grup-grup band -- paling tidak era 2000-an seperti Padi, Jikustik, Sheila, dan lain-lain. Grup Matta yang menghasilkan hit Kamu Ketahuan malah terkesan "berseteru" dengan penyanyi lain yang menyanyikan lagu yang sama dengan irama dangdut.

Pada era musik "ogah dangdut" sekarang, kemunculan lagu Nakal dari grup band Gigi yang bernuansa dangdut menjadi nilai lebih tersendiri bagi grup Dewa Bujana dan Armand Maulana itu. Apalagi dangdut garapan Gigi tidak seperti dangdut klasik ala Rhoma, atau dangdut progresif ala Evie Tamala. Lagu Nakal lebih dekat ke eskperimen dangdutnya Erwin Gutawa dalam lagu Mari Berjoged (Koes Plus). Apakah bila grup band pop sekarang menyanyikan lagu Melayu ala D'lloyd bakalan tak laku? *

Koleksi:
1. Kaset: D'lloyd, album Pop Melayu Vol 1, produksi Disco Records, Jakarta, 1980. Daftar lagu: Ampunkan Segala Dosa; Pilu; Bunga Nirwana, Bulan Purnawa, Semalam di Malaya, Mariana, Keagungan Tuhan, Mari Berjoged, Cinta Hampa; Sayang-sayang; Malam Penuh Kenangan, Cinta, Harta Karun; Karena Nenek; Diriku Jadi Korban; Jangan Mengharap.

2. Kaset: Pop Melayu Pilihan, produksi Remaco, isi album: Musyafir (Panbers), Kisah Burng Kenari (Madesa), Curi Pandang (Trio the King), Kegagalan Cinta (Grace Simon), Bingung (Eddy S), Burung dalam sangkar (Madesa), Hitem Manis (A Riyanto), Bunga Mawar (Mecys), Dangdut (Oma, maksudnya Terajana), Begadang (Favourites Group), Pegang 2 Tali (Muchsin), Keagungan Tuhan (Titik S).

No comments: